Dalam metode penelitian
kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang luas,
tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis,
terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi
masalah-masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang
sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian tersebut
nantinya dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan di lapangan.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati
dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah
dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen
pokok. Oleh karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan
yang luas agar dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap responden,
menganalisis, dan mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
PENGERTIAN
Metode penelitian kuantitatif
merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian
pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7). Metode kuantitatif sering juga disebut metode
tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena
metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai
iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan
studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata
lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan
instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan
studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias,
misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam
penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari
kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).
Selain itu metode penelitian
kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek
pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur
dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan
simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik
dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum
di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan
suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu
kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah
yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi
dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum
berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan
berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya
yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang
diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering
disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan
ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu.
Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta
dan menguji teori-teori yang timbul.
Sedangkan metode penelitian kualitatif
merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini juga
dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme,
serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian
lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode
penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di
gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di
tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk
dan Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan
menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha
mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok,
masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh,
rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Metode penelitian kualitatif juga
merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian
generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus
karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan sifat dari masalah lainnya.
Menurut teori penelitian
kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas, maka data yang
dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara
lisan,gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat
dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan
dengan variabel yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dll),
foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang dapat memperkaya
data primer.
Dengan demikian menurut Moleong
(1998), sumber data penelitian kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata
lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati
sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau
bendanya. Sumber data tersebutpun harusnya asli, namun apabila yang asli susah
didapat, maka fotocopy atau tiruan tidak terlalu jadi masalah, selama dapat
diperoleh bukti pengesahan yang kuat kedududkannya. Sumber data penelitian
kualitatif secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia dan
yang bukan manusia. Namun ketika peneliti memilih manusia sebagai subjek harus
tetap mewaspadai bahwa manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan
kepentingan. Meskipun peneliti sudah memilih secara cermat, sudah merasa
menyatu dalam kehidupan bersama beberapa lama, tetap harus mewaspadai bahwa
mereka juga bisa berfikir dan mempertimbangkan kepentingan pribadi. Mungkin ada
kalanya berbohong sedikit dan menyembunyikan hal-hal yang dianggap dapat
merugikan dirinya, dalam hal ini peneliti harus lebih pandai mengorek informasi
menyembunyikan perasaan. Dengan demikian mungkin data yang akan diperoleh lebih
bisa dipertanggungjawabkan.
Sehubungan dengan pengumpulan
data tersebut Bogdan & Biklen (1982) mengatakan bahwa dalam penelitian
kualitatif ini kehadiran peneliti sangat penting kedudukannya, karena
penelitian kualitatif adalah studi kasus, maka segala sesuatu akan sangat
bergantung pada kedudukan peneliti. Dengan demikian peneliti berkedudukan
sebagai instrumen penelitian yang utama (Moleong 1998). Begitu penting dan
keharusan keterlibatan peneliti dan penghayatan terhadap permasalahan dan
subjek penelitian, maka dapat dikatakan bahwa peneliti melekat erat dengan
subjek penelitian. Jadi tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi
tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif
berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
PERBEDAAN
Perbedaan mendasar dari metode
penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada
strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode
penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang
telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan
yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan
kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu
yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.
Hamidi menjelaskan setidaknya
terdapat 12 perbedaan pendekatan kuantitatif dengan kualitatif seperti berikut
ini :
- Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Sebaliknya penelitian kualitaif lebih menggunakan persepektif emik. Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan informan.
- Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner untuk pengukuran variabel-variabelnya. Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
- Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data, kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
- Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.
- Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti.
- Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum pengumpulan data. Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju (snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
- Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi, kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
- Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan responden.
- Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel (definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
- (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir memberi interpretasi.
- Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri. Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif instrumennya adalah angket atau kuesioner.
- Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012:
9) perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitia kualitatif
meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian,
dan karakteristik penelitian.
- Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar.
Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma
tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel,
kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
- Sifat Realitas
Aksioma Dasar
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
Sifat realitas
|
Dapat diklasifikasikan,
konkrit, teramati, terukur
|
Ganda, holistik, dinamis, hasil
konstruksi dan pemahaman
|
Hubunhan peneliti dengan yang
diteliti
|
Sebab-akibat (kausal)
|
Timbal-balik
|
Kemungkinan generalisasi
|
Cenderung membuat generalisasi
|
Transferability (hanya mungkin
dalam ikatan konteks dan waktu)
|
Peranan nilai
|
Cenderung bebas nilai
|
Terikat nilai-nilai yang dibawa
peneliti dan sumber data
|
- Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif
hubungan antara peneliti dengan yang diteliti bersifat independen. Dengan
menggunakan angket maka peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau
responden yang memberikan data.
Sedangkan penelitian kualitatif
teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan wawancara maka peneliti
harus mengenal betul siapa yang diteliti.
- Hubungan antar Variabel
Peneliti kuantitatif dalam
melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan
akibat, sehingga dalam penelitianya ada variabel independen dan dependen. Dari
variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabrl dependen.
Dalam penelitian kualitatif
bersifat holistik dan menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif
melihat hubungan variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif
yaitu saling mempengaruh.
- Kemungkinan Generalisasi
Pada umumya peneliti kuantitatif
lebih menekankan pada keluasan informasi (bukan kejelasan) sehingga metode ini
cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Data
yang diteliti adalah data sampel yang diambil dari populasi dengan teknik
random.
Penelitian kualitatif tidan
menggunakan generalisasi tetapi lebih menekankan pada kedalaman informasi
sehingga sampai pada tingkat makna.
- Peranan Nilai
Dalam penelitian kuantitatif,
peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari
nilai-nilai yang dibawa peneliti karena bersifat bebas nilai, jadi
peneliti menjaga jarak agar data yang diperoleh obyektif.
Peneliti kualitatif dalam
melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti dengan yang
diteliti. Dalam interaksi inti baik peneliti maupun yang diteliti memiliki
latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan, dan persepsi
yang berbeda-beda sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan
laporan akan terikat oleh nilai masing-masing.
- Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
No
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
Setelah semua kegiatan yang
direncanakan dapat diselesaikan
|
Setelah tidak ada data yang
dianggap baru/jenuh
|
11
|
Pengujian validitas dan
realiabilitas instrumen
|
Pengujian kredibilitas,
depenabilitas, proses dan hasil penelitian
|
- Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif bertolak
dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti. Masalah harus digali melalui
studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris, sehingga peneliti harus
menguasai teori melalui membaca berbagai refrensi. Selanjutnya masalah
dirumuskan secara spesifik. Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara
(hipotesis) maka, peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relevan.
Kemudian untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Setelah metode
penelitian yang sesuai dipilih maka peneliti dapat menyusun instrumen
penelitian. Dan hendaknya instrumen penelitian terlebih dahulu diuji validitas
dan realiabilitasnya. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dilakukan
pada objek tertentu baik populasi maupun sampel. Jika peneliti akan membuat
generalisasi terhadap temuanya, maka sampel yang diambil harus respensif
(mewakili). Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisi untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis. Dalam analisis akan ditemukan apakah
hipotesis ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan
hipotesis yang dajukan atau tidak. Kesimpulanya berdasarkan metode penelitian
kuantitatif maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah-langkahnya
jelas, mulai dari rumusan masalah, berteoti, berhipotesis, pengumpulan data,
analis data, serta kesimpulan dan saran.
Sedangkan proses penelitian
kualitatif adalah penelitian yang belum memiliki masalah, atau keinginan yang
jelas, tetapi dapat langsung memasuki lapangan/objek penelitian. Setelah
memasuki objek penelitian tahap awal peneliti kualitatif akan melihat segala
sesuatu yang ada ditempat itu , masih bersifat umum. Baru ketika pada proses
penelitian tahap ke dua yang disebut sebagai tahap reduksi/fokus, peneliti akan
memilih mana data yang menarik penting, berguna, dan baru. Selanjutnya
dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian.
Tahap selanjutnya atau tahap ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah tahap
selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus menjadi lebih rinci.
Kemudian peneliti melakukan analis yang mendalam terhadap data dan informasi
yang diperoleh, maka selanjutnya peneliti dapat menemukan tema dengan cara
mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sebuah pengetahuan, hipotesis
atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari penelitian
kualitatif ini bukan hanya sekedar menghasilkan Data atau informasi seperti
yang sulit di cari halnya pada metode penelitian kuantitatif, tetapi juga
harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis
atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan
meningkatkan taraf hidup manusia.
KESIMPULAN
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis,
jelas, terencana sejak awal hingga akhir penelitian. Di mulai dari peneliti
yang menemukan sebuah masalah dan mengembangkan masalahnya melalui membaca
beberapa referensi yang nantinya akan memunculkan hipotesis yang akan
di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan kepada responden atau
sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui random. Hasil penelitian
dari metode kuantitatif secara umum akan berupa data-data/angka-angka. Pada
metode ini analisis data akan dilakukan setelah semua data terkumpul.
Sedangkan metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian
di lapangan, secara langsung peneliti melakukan penelitian kepada sumber
data/responden. Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini
akan berupa dokumen-dokumen, baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan,
ucapan dan tindakan responden, dll. Analisis dilakukan sejak awal hingga akhir
penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar