PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses
berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Contoh penalaran induktif :
Harimau memiliki taring.
Anjing memiliki taring.
Serigala memiliki taring.
Semua hewan karnivora memiliki taring.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab
akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan
atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau
sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan.
Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang
mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Contoh generalisasi :
Pemakaian bahasa Indonesia diseluruh
daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikata seragam. Perbedaan dalam
struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan mudah. Pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
Diungkapkan persurat kabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa indonesia belum lagi
dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga
belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta –
fakta diatas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Macam-macam generalisasi
1. Generalisasi sempurna yaitu, generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki semua. Contohnya
: Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
2.
Generalisasi tidak sempurna yaitu, generalisasi
berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diselidiki. Contohnya : Setelah kita menyelidiki
sebagian bangsa Indonesia adalah menusia yang suka bergotong-royong.
Contoh analogi :
Kita banyak tertarik dengan planet Mars,
karena banyak persamaannya dengan Bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata
surya yang sama. Mars mempunyai atmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir
sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi
matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti Bumi. Jika Bumi ada mahluk.
Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.
Contoh hubungan sebab akibat :
Masalah pengangguran merupakan
masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu
diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana ribuan pencari kerja hars
berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut laporan media
cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat ini banyak perusahaan menufaktor
yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK. Selain itu minimnya kahlian atau
rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran
diibukota.
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif merupakan penalaran
yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada
penyimpulan yang bersifat khusus.
Contoh :
Obat telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia masa kini. Bahkan, karena begitu akrabnya,
orang justru semakin tergantung pada obat, semakin terbiasa menggunakan obat. Penggunaan
obat-obatan kini justru terlihat sebagai gaya hidup modern. Mereka perlu tampil
seksi, bukan sehat, perlu obat kuat, bukan hidup harmonis, dan lain-lain.
Faktanya zat-zat yang terkadnung dalam oat dan efeknya bagi tubuh kita sering
tidak kita perhatikan kaerna menganggap obat itu menyembuhkan tanpa
memerhatikan apa yang sebenarnya terkandug dalam obat tersebut. Dalam pemilihan
obat harus diperhatikan adanyna kandungan bahan-bahan kimia yang justru
menimbulkan dampak buruk terhadap tubuh kita.
Macam-macam penalaran deduktif,
diantaranya :
a.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa
silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan.
Contoh :
PU :
Setiap orang asing harus memiliki izin kerja, jika ingin bekerja di Indonesia.
PK :
Peter White itu orang asing.
S :
Jadi, Peter White harus memiliki izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.
keterangan
PU =premis
umum
PK =
premis khusus
S =
silogisme
b.
Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh
:
Proses fotosintesis
memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada
matahari
Pada malam hari tidak
mungkin ada fotosintesis.
Ikeh ikeh kimoci
BalasHapusKrisna ganteng
BalasHapusKrisna sange, uwu
BalasHapusNjer
BalasHapusokee
BalasHapusMantap dah
BalasHapushttp://1.bp.blogspot.com/-5UAi-rtU4vw/WAQ_UUFte3I/AAAAAAAACXQ/ha1sUJmfWn4DRTtQPLR8hrotWlJXq8aNwCK4B/s940/anjing4.png
BalasHapus...
anjing4.png? ente gapapa? itu viny ex-jkt48 kan?
Mangtep
BalasHapus